SINGKAWANG

Kota Singkawang atau San Khew Jong dalam bahasa Hakka adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat dan berjarak 145 km sebelah utara dari Kota Pontianak. Kota ini dikelilingi oleh Gunung Pasi, Poteng dan Sakok dan Laut Natuna.

Keanekaragaman berbagai etnis yang hidup berdampingan seperti Etnis Tionghoa, Etnis Dayak dan Etnis Melayu yang disingkat menjadi TIDAYU, sehingga Kota Singkawang dinobatkan menjadi Kota Paling Toleran di Indonesia versi Setara Institute, yang melakukan kajian dan indexing Indeks Kota Toleran (IKT) 2018 terhadap 94 kota di Indonesia dalam hal isu promosi dan praktek toleransi yang dilakukan oleh pemerintah kota masing-masing.

Singkawang dinilai sebagai kota yang berhasil mempraktikkan toleransi paling baik dan mempunyai beberapa atribut yang mendukung penobatan kota paling toleran se-Indonesia yaitu diantaranya pemerintah kota punya regulasi yang kondusif bagi praktik dan promosi toleransi, baik dalam bentuk perencanaan maupun pelaksanaannya.

Dari segi kepariwisataan, Kota Singkawang sendiri telah terkenal akan Perayaan Festival Cap Go Meh ( CGM ), khususnya di Kalimantan Barat dan menjadi agenda yang harus dikunjungi bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Adapun even dan tempat wisata yang dapat dikunjungi saat berkunjung ke kota ini sebagai berikut :

1.Festival Cap Go Meh

Menjelang hari ke-15 menurut penanggalan Imlek yang disebut dengan Cap Go Meh yang artinya Malam ke-15 dan rangkaian acara yang selalu dilakukan sebelum Cap Go Meh adalah dengan Pawai Lampion dan pemberkatan tatung di vihara-vihara yang berada di Kota Singkawang dan daerah sekitarnya.

Tatung sendiri adalah orang atau media raganya yang dirasuki oleh roh leluhur atau para dewa sehingga mereka tidak merasa sakit atau berdarah saat salah satu anggota badannya ditusuk dengan kawat besi atau disayat dengan benda-benda tajam.

Tujuan utama dari pelaksanaan Festival Tatung ini adalah sebagai tradisi ruwatan untuk membersihkan kota dari roh-roh jahat agar masyarakatnya diberkati sepanjang tahun.

Para tatung diarak mengelilingi kota dari pagi sampai tengah hari dan pertunjukan ekstrim ini merupakan kegiatan tahunan masyarakat yang ada di Kota Singkawang dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengunjungi dan melihat festival di kota ini.

2.Vihara Tri Dharma Bumi Raya dan Masjid Raya Singkawang

Salah satu wujud tingginya toleransi beragama di kota Singkawang adalah adanya Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang berseberangan dengan Mesjid Raya Singkawang yang merupakan Vihara dan Masjid Tertua di Kota ini dan apabila dilihat dari sisi Vihara terlihat seolah kedua tempat ibadah itu berdampingan satu sama lain.

3. Kawasan Cagar Budaya Tradisional Rumah Marga Tjhia (Xie)

Di sekitar kawasan Pekong tua terdapat sebuah kawasan yang bisa di bilang masih tradisional dan dapat dijumpai sebuah bangunan tua yaitu Rumah Marga Tjhia yang berusia lebih dari 100 tahun, lengkap dengan ruang serba guna dan altar khusus untuk menghormati para leluhur.

Walaupun sudah mengalami renovasi model dan fungsi bangunannya masih dipertahankan seperti aslinya dan disini juga bisa menemukan kuliner khas Kota Singkawang yaitu Choipan yang terkenal dengan rasanya yang enak dan menjadi kuliner wajib dicoba oleh wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.

4.Patung Naga Emas

Bagi orang Tionghoa naga merupakan lambang kekuatan dan keberuntungan, maka tidak heran jika banyak patung naga di kota Singkawang. salah satunya patung naga yang terletak di tengah kota, uniknya patung naga dibuat menghadap cendrung keatas bukan kesamping seperti biasanya, dikarenakan adanya kepercayaan bahwa toko yang saling berhadap-hadapan dengan naga akan bernasib sial.

Karena dikelilingi toko disegala penjuru, maka patung naga ini dibuat menghadap cendrung keatas dan badannya yang melingka dari bawah keatas shingga semua bisa dapat keberuntungan ( hoki ).

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.